Pesanan dari teman –teman ku yang sedang mudik ke rumah masing-masing saat liburan, dan tidak bisa mendengarkan kesaksian Babe Kery kita saat Komsel
He3……….
Sebelumnya, mari kita mulai cerita dengan utuh, sehingga tidak ada salah tafsir ataupun prasangka buruk saat memahaminya. Dan perlu diingat bahwa butuh intelegensi yang cukup untuk bisa memahami cerita ini.
Sore itu, jam 18.30 WIB saya mulai melaju dengan motor keluaran 2002 saya ke rumah mas Kery, dengan berbekal niat yang cukup dan sms dari sahabat saya Sundari, saya melaju tanpa ragu. Memang, Sundari cukup pengertian karena memberi peta rumah mas Kery dengan sms yang cukup jelas. Ehhhmmm, saya juga sudah tidak terkecoh jika ada jalan yang bercabang-cabang. Ternyata, sore itu saya menjadi tamu pertama yang datang Komsel, padahal sebelumnya saya sudah persiapkan untuk menghadapi suasana kalau-kalau saya keblasuk, salah jalan. Disusul, Mbak Ninik n Mas Budi datang, selanjutnya berdatanganlah semuanya layaknya semut yang berduyun-duyun.
Sore hari yang semakin terasa lengkap, karena kita bisa ngrasani (membicarakan) si Cupang Ian alias Markoyan alias Septian Tri K, dengan sepuasnya. Entah bagaimana keadaanya sekarang di tanah seberang Kalimantan. Ehmmm, saya tak bisa bayangkan bagaimana dia harus tidur di UKS sekolah sendirian, mencuci baju sendiri (tak ada mesin cuci), ATM jauh, pasti tempatnya terpencil. Ya….ya walupun begitu saya salut juga pada pakdhe saya Cupang yang satu itu. Walaupun usianya sudah paruh baya, dia masih mampu merantau ke tanah Kalimantan sana. Bahkan, ia sempat bersaksi melalui Video call yang kami dengar bersama-sama. Mengharukan juga, di Solo biasanya dia selalu merencanakan apa yang jahat sehingga disebut Cupang, sekarang dia merantau he3……. Saya hanya berdoa agar dia tenang di alamnya sana.
Babe hari itu sharing sekaligus konferensi pers ????? maksud?????
Sang Babe bersaksi bahwa setelah kita melakukan acara/ritual membakar kartu investasi doa tahun lalu (2010), Babe doa pagi dan hendak mempersiapkan perpuluhan untuk gereja. Tetapi, setelah itu Babe mendengar suara Tuhan yang menegaskan bahwa ketika kartu doa sudah dibakar dan iman kita menyatakan telah mendapatkan, maka kita benar-benar mendapatnya. Babe pernah menulis ingin memiliki laptop pribadi, pada permohonan tahun lalu,dan Babe pun telah menyisihkan uang untuk menabung dan membelinya. Tetapi Tuhan berkata bahwa Babe harus serahkan sepersepuluh dari tabungan laptop itu dan dipersembahkan kepada Tuhan bersamaan dengan perpuluhan rutin tahunan. Jadi intinya PAPI BESAR minta double. Hmmmmmmm……… katanya, Babe serentak agak terkejut dan ragu-ragu akan suara itu. Apakah ini benar-benar permintaan Tuhan atau bukan ??????
Tuhan terus mengingatkan Babe tentang hal ini di setiap waktu, di dalam segala aktivitasnya, bahkan Babe Kery tidak berhenti memikirkannya, walaupun sedang menjemput pacarnya ( NANTI BACA BAGIAN BAWAH SETELAH KESAKSIAN INI, KONFERENSI PERS BABE KITA ).
Setelah di gereja, dengan pikiran dan hati yang rasanya nano-nano. Babe memasukkan juga uang tabungan laptopnya itu, dan menulis pada amplopnya bahwa persembahan itu merupakan persembahan ucapan syukur atas pembelian laptop dengan merk, tipe, dan serinya lengkap (Walaupun semua itu belum terwujud)
Beberapa hari kemudian, seorang teman Babe sering menelponnya dan selalu ingin mengajaknya bicara, tetapi sang teman selalu bingung mau bicara apa yang akhirnya pembicaraan pun gagal. Singkat cerita, sang teman ini mengirimkan sms pada Babe dan berkata : “saya sebenarnya ingin memberikan kado, berupa laptop padamu, tapi saya ragu kalau kamu tidak mau menerima. Melalui sms ini saya memberitahukan agar hati saya lega, tetapi jika kamu tidak mau menerima juga tidak apa-apa.” Ternyata sang teman inilah yang dipakai Tuhan untuk menjawab investasi doa Babe yang telah diimani dan dibakar, dia pula yang menjadi jawaban atas tabungan Babe yang dimasukkan dalam kantung persepuluhan tahunan. Ternyata PAPI BESAR sendiri yang minta DP dan dibelikan, trus dikirim lewat salah satu teman Babe ini. Berkat Tuhan sungguh nyata, dan Tuhan itu tidak diam, DIA tidak membiarkan kartu investasi doa menjadi sia-sia. Walupun bagi manusia mustahil, tak ada yang mustahil bagi PAPI BESAR.
Itu kesaksian Babe kita yang sangat memberkati di awal tahun 2011 ini
Kita lanjut ke konferensi pers babe. Ehhhhmmm ditengah-tengah kesaksian yang kami perhatikan dengan serius …….. eh Babe kita malah konferensi pers, dia menyatakan pada semua awak media yang hadir pada saat itu (sing hadir ya cuman kita2, terutama saya biang kerok penulis blog) bahwa dirinya kini tak sendiri lagi, telah ada yang memiliki, ciiiieeeeee wueeellllkkkk…….wuuueeellllllkkkk ihir…..ihir ahihi ………. ahihi. Babe telah menemukan pelabuhan hatinya, setelah berlayar sebegitu lama di tengah sungai bengawan solo. Babe juga berkata “mungkin anak-anak Babe sudah ada yang tahu, tapi memang Babe belum cerita” (ehhhmmmm kepedean juga Babe………….)
Yang saya tidak habis pikir, sungguh tega Babe berkonferensi pers tentang cintanya, padahal di situ ada kekasih gelap…… mbak Y - N - (tiiiiiiiiiiiiiiiiiiittttttttt disamarkan) sebut saja bunga, betapa patah hatinya sang mbk itu mendengar kini Babe telah berdua. Segera dia menyanyi “Tenda Biru” ato “Separuh Jiwaku Pergi” lagu ngehits ini makin membuat perasaannya terkoyak-koyak.
Sudah – sudah cukup nanti saya bisa dipecat sama Babe …..
Sssstttttt jangan bilang-bilang…………….
0 komentar:
Posting Komentar