Kali ini saya menulis di minggu akhir bulan Juli 2011. Tema yang diberikan saat sang pendeta berkotbah adalah “Memberi Dengan Kemurahan Hati”. Dalam kebaktian itu, ayat bacaan terambil dari MATIUS 14 : 13-21
ini adalah perikopnya : “Yesus memberi makan lima ribu orang”14:13 Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka. 14:14 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka f dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. g 14:15 Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa." 14:16 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan." 14:17 Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti h dan dua ikan." 14:18 Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku." 14:19 Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan 1 itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti i itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. 14:20 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh. 14:21 Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.
Dalam perikop ini memberi banyak sekali pembelajaran dalam hidup kita, terutama saya sendiri. Ketika semua orang membaca perikop ini sebagai mujizat Tuhan yang luar biasa dan menakjubkan, mari kita lihat dari sisi lain yang mengajarkan KASIH yang paling dalam diajarkan oleh Yesus.
Pada ayat 15 berkata Menjelang malam, murid-muridNYA datang kepadaNYA dan berkata :”Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa.”
Murid Tuhan sangat bersimpati pada orang banyak yang mengikut Yesus dari siang hari. Mereka semua yang jumlahnya 5000 orang laki-laki belum termasuk perempuan dan anak-anak sangat kelelahan dan kelaparan. Maka, murid-murid meyarankan agar mereka pergi mencari makanan di desa-desa. Ya…. sungguh niat baik yang ada dalam benak murid-murid Tuhan Yesus waktu itu. Mungkin kita sebagai manusia dan masyarakat juga jarang sekali memperhatikan kelelahan seseorang, kelaparan seseorang, perasaan seseorang, bahkan di tengah keluarga kita sendiri, dengan ibu, ayah, adik, kakak, teman, pacar, ibu kost, dosen, penjaga parkir kampus, satpam. Pernahkan kita bersimpati atas jerih payah mereka??????? Mungkin hanya saat-saat tertentu saja jika kita sedang TIDAK MEMIKIRKAN DIRI SENDIRI. ya kan????????
Tetapi mari kita lihat di ayat selanjutnya
ayat 16 : Tetapi Yesus berkata kepada mereka :”Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan.”
Tuhan Yesus bukan lagi menunjukkan simpati pada orang banyak itu, tetapi Yesus menunjukkan empati pada mereka. Hati yang ikut merasakan apa yang orang lain sedang pergumulkan. Ketika orang lain merasakan lapar maka, apa yang dapat kita buat???? memberi nya makan. Yesus mengajarkan hati yang ikut merasakan penderitaan orang lain bukan lagi cuma rasa kasihan di mulut saja. Padahal jika dibaca lebih lanjut, perikop ini akan bercerita bahwa Tuhan Yesus dan murid-muridNYA tidak memiliki makanan kecuali 5 roti dan 2 ikan. Makanan yang jika dimakan Yesus beserta 12 muridNYA saja kurang, tetapi dengan kasih diberikan pada 5000 orang dan berkat Tuhan turun atasnya.
Selain itu, sungguh Firman Allah memberi berkat yang tak berkesudahan. Di bagian terakhir perikop ini mengajarkan hal berserah yang LUAR BIASA. diceritakan 5 roti dan 2 ikan diberikan pada 5000 orang, tentu Yesus dan 12 murid belum makan, karena mereka yang bertugas membagi-bagikan makanan pada orang banyak.
Tengoklah ayat 20-21 : 20Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh. 21Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.
Ya… murid-murid Tuhan Yesus belum sempat makan, karena bertugas membagi-bagikan roti dan ikan. Tetapi ada sisa 12 bakul penuh. Maka, jangan pernah kuatir mengerjakan pelayanan buat Tuhan dan jangan sekali-kali KUATIR untuk menjadi murid Tuhan Yesus. Karena ada 12 bakul penuh yang menanti setiap murid Tuhan pas satu per satu jumlah murid Yesus tidak ada yang kurang. Berkat murid-murid Tuhan Yesus sudah disiapkan Allah sendiri tanpa murid-muridNYA harus meminta bagian.
Pasti dibenak manusia wajar akan berkata :” Wah, makanan sedikit ini malah dibagikan pada orang banyak……. lalu makan apa aku nanti??????” kekuatiran sama sekali tidak berlaku. Lihatlah 12 bakul curahan berkat Tuhan menanti kita PAS SATU PER SATU tidak ada yang kurang.
1 komentar:
Thanks, Tuhan Berkati
Posting Komentar