Hari itu, Selasa 18 Januari 2011
Wow, tidak menyangka sungguh besar berkat Tuhan yang dicurahkan melalui firmannya sore itu.
Awalnya, sekitar 2 hari sebelum nya, saya mendapat sms dari seorang teman lama yang sudah lama sekali tidak ketemu sejak kepindahannya ke Jogja. Dia sms, mengajak saya untuk pergi Elshadai praise center hari selasa 18 Januari. “wah, ni anak tau-tau ne acara2 di solo, padahal dia di jogja.” Pikir saya waktu itu. “Ya, ok tak usahakan.” Begitu jawab saya singkat di phone massage.
Dua hari berlalu, dan ternyata dia sms lagi, sambil menayakan hal yang sama. “ehmmm daripada saya nganggur di kost, ok saya ikut, toh ini juga ke greja.” Pikir saya pendek saat membalas sms dari teman saya itu. Memang, manusia tidak akan tau apa yang terjadi selanjutnya, bahkan 1 menit di masa datang saja ,manusia tidak mampu mengetahuinya. Tuhan sungguh hebat, DIA tidak membuat semua sia-sia, dan berkat NYA itu selalu pas tepat waktu. Hari selasa itu, ternyata teman-teman lain yang ikut juga lumayan banyak. Kami berangkat ber-8, itupun masih ada teman lain yang menyusul di belakang. Memang acara hari itu, special karena ada penampilan dari ‘One Way’. Tapi, yang berkesan sekali bagi saya adalah firmannya.
Sang pembicara, menceritakan tentang 3 pemimpin malaikat Tuhan di sorga. Gabriel adalah pemimpin malaikat pembawa berita sukacita. Mikael adalah pemimpin malaikat perang, dan Lucifer adalah pemimpin pujian para malaikat. Sang pembicara yang saya sebut di sini “ Pak e sing Kotbah” mengajarkan bahwa kedua pemimpin malaikat yaitu Gabriel dan Mikael, masing-masing mempunyai pasukan atau bala tentara, sedangkan Lucifer itu adalah pemimpin malaikat yang tidak memiliki bala tentara. Namun, keistimewaan Lucifer adalah ketika dia sudah mulai bertugas memimpin pujian dan penyembahan, semua malaikat tak pandang Gabriel dan pasukannya ataupun sang Mikael dan pasukannya akan merasa tergerak dan semua akan serentak memuji Allah Yang Maha Tinggi. Saya juga sangat menggaris bawahi perkataan Pak e sing Kotbah : “Saudara-saudara, anda perlu mengerti bahwa Lucifer sama sekali tidak pernah melenceng ketika memimpin pujian dan penyembahan para malaikat, dia focus, dia memuji dengan sepenuh hati, bahkan ditulis bahwa dia memainkan music dengan tubuhnya, dia serius, dan tulus.” Tetapi, ketika dia jatuh dari kemuliaan Allah, dia sama sekali tidak berarti dan menjadi musuh Allah.
Mari kita belajar disini, saya tidak membanggakan sang Lucifer yang

Pelajaran yang kedua, yang mampu saya tangkap adalah mari lakukan segalanya dengan focus dan sepenuh hati, tulus. Lucifer saja, ketika belum memiliki pikiran jahat dan masih dalam kemuliaan Tuhan, dia menyembah Allah dengan sepenuh hati, focus, dan tulus. Seluruh malaikat sorga, mau tunduk pada pimpinan Lucifer saat menyembah Tuhan karena ketulusan, kefocusan, dan keseriusannya.

Terima kasih Tuhan, Engkau memberi pelajaran yang sangat berarti dalam menjalani hidup ini. Saya ingin disebut anak Allah yang memang patut disebut Anak Allah, bukan hanya sebutan saja.
1 komentar:
Wah postingannya bermanfaat sekali! terimakasih!
Posting Komentar