Kamis, 20 Januari 2011

Saya harap kalian berubah

Minggu awal bulan Januari 2011, menjadi awal baru dalam misi saya untuk kembali upgrade semua kemampuan saya. Liburan yang sudah datang serta semangat baru yang semakin tertanam di awal tahun ini.
Tapi semua itu memang benar adanya, Tuhan tidak akan memberi jalan lurus yang mulus, jika kita meminta padaNYA kemampuan untuk berkembang. Kita akan berkembang jika turun masalah dan harus diselesaikan.
Ehmmmmm, berat tapi bisa. Itu yang ingin saya ucapkan saat ini. Semula, saya sangat menggebu-gebu serta yakin, semangat 45, bisa memajukan dan memberi warna baru pada salah satu organisasi yang saya geluti selama ini. Organisasi ini saya beri nama VM.
Saya tidak rela dan tidak pernah rela, jika VM tercinta dicaci maki oleh yang lain. Walaupun orang lain itu adalah penguasa yang lebih besar, lebih tangguh,lebih berkomitmen, lebih berkualitas, lebih professional. Saya pikir, justru mereka harusnya membimbing kita yang masih belum apa-apa ini, ketimbang mencaci kami, membodoh-bodohkan kami, membanding-bandingkan kami. Kami sangat respect pada mereka, kami menghargai mereka, kami mengagumi mereka, bahkan jika mereka meminta kami siap menjadi supporter mereka.
Pada suatu ketika, saya bersama salah seorang teman, sempat berfikir, bagaimana kalau kami bergabung menjadi bagian darinya, kami siap mengikuti program nya. Kami ingin mendapat ilmu dari mereka (sang idola kami). Tapi apa daya, ternyata kami tidak cukup mengenal mereka, mereka jijik dengan kami, mereka tidak menganggap kami ada. Dengan keadaan itu saya berniat merubah segalanya demi VM tercinta.
Hari-hari berusaha terus menerus, mencoba membuat terobosan, menggagas ide-ide baru. Sampai pada sebuah keadaan dimana saya dengan benar-benar harus berkata :
SAYA KECEWA PADA KALIAN YANG SAYA PERJUANGKAN….
Ternyata tidak ada keseriusan sama sekali pada kalian, tidak ada kesehatian yang ada di diri kalian. Tak heran kalau selama ini sang Penguasa mencaci maki dengan seenaknya.
Kalian tidak konsisten, kalian tidak mau diajak serius, kalian tidak patuh. Stop……….. saya merenungkan, apakah justru saya yang salah? Apakah saya yang egois?
Sampai di titik inilah saya diam, berhenti, bingung……………..
Separuh harapan masih tersisa dan masih berkata : “Kita masih bisa maju dan buktikan semuanya.”
Tapi separuh lagi berkata : “ sudah sampai disinilah kesia-siaan yang kamu harapkan.”
Bahkan sempat terberslit dalam pikiran untuk pergi saja, atau bahkan bergabung pada sang Penguasa dan berdiam diri di kediamannya tanpa menoleh lagi. Setega itu????????
SAYA HARAP KALIAN BERUBAH…………………………

0 komentar:

Posting Komentar